Museum Anak Kolong Tangga
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Museum Pendidikan dan Mainan Kolong Tangga atau dahulu bernama Museum Anak Kolong Tangga[1] merupakan museum mainan pertama dan satu-satunya di Indonesia. Penamaan Museum Kolong Tangga itu sendiri dikarenakan letak bangunannya persis berada di bawah tangga Concer Hall TBY lantai dua. Taman Budaya Yogyakarta (TBY) sendiri terletak di Jalan Sriwedani No. 1, Yogyakarta tepatnya di belakang Taman Pintar (dahulu pusat perbelanjaan).[2]
Museum Pendidikan dan Mainan Kolong Tangga dikelola oleh Yayasan Dunia Damai, yaitu sebuah organisasi sosial non-profit yang bergerak di bidang seni, budaya dan pendidikan alternatif bagi anak-anak. Museum dibuka untuk umum pada tanggal 2 Februari 2008. Salah satu inisiator terbentuknya Museum Kolong Tangga adalah Rudi Corens, seorang seniman yang berasal dari Belgia. Pada saat awal berdiri, Rudi Corens menyumbangkan koleksi mainannya kepada Yayasan Dunia Damai. Rudi Corens menginginkan koleksi di Museum Kolong Tangga bisa menjadi gambaran permanen tentang kehidupan anak sehari-hari di masa lampau. Saksi di mana nilai-nilai budaya dan edukasi dari mainan dapat digali kembali. Di Museum anak-anak bisa datang dan mengamati, menanyakan sesuatu, mendapatkan inspirasi, dan termotivasi untuk membuat sesuatu sendiri dengan mengeksplorasi ide-ide mereka.
Yayasan Dunia Damai dirintis oleh beberapa relawan yang memiliki antusias dan kepedulian tinggi terhadap kehidupan anak-anak, pendidikan moral dan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam mainan dan permainan tempo dulu. Yayasan Dunia Damai berusaha memberikan kesempatan kepada setiap anak-anak untuk belajar dan berkembang melalui berbagai kegiatan tanpa membedakan status sosial, agama dan ekonomi.
Profil
Museum Kolong Tangga dirancang untuk menjadi area publik, ruang tamu umum yang tidak hanya digunakan sebagai tempat untuk menyimpan dan menampilkan benda-benda antik semata, tetapi juga sebagai wahana pendidikan alternatif bagi anak-anak. Kami berupaya mempromosikan pendidikan alternatif melalui mainan dan permainan tempo dulu. Kami percaya di dalam mainan dan permainan tempo dulu, dimulai dari penggunaan bahan, proses pembuatan hingga bagaimana cara memainkan mainan tersebut, terkandung nilai-nilai sosial, budaya dan lingkungan yang baik untuk tumbuh kembang anak. Berangkat dari hal penting tersebut, kami mencoba untuk menarik minat dan kecintaan anak-anak, remaja, dan orang dewasa terhadap memainan dan permainan tempo dahulu.
Sejak awal berdiri, pengelolaan Museum Kolong Tangga serta program-programnya dilaksanakan oleh para relawan yang secara sukarela bekerja untuk kemajuan yayasan dan demi pendidikan anak-anak Indonesia. Relawan Museum Kolong Tangga merupakan anak-anak muda yang memiliki antusiasme dan semangat kerja yang tinggi.
Koleksi museum
Koleksi Museum Kolong Tangga tidak hanya tentang mainan dan permainan tempo dulu, tetapi juga segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia anak. Saat ini Museum Kolong Tangga memiliki lebih dari 16.000 koleksi, terdiri dari mainan, permainan, buku cerita, poster, gambar, dan lain-lain dari Indonesia dan berbagai negara di dunia. Karena keterbatasan ruang pamer museum, saat ini hanya 300-500 koleksi yang dapat dipamerkan. Namun tim kurator melakukan rotasi koleksi museum setiap dua tahun sekali yang disesuaikan dengan tema pameran.
Pada awalnya koleksi museum merupakan sumbangan Rudi Corens untuk Yayasan Dunia Damai. Seiiring berjalannya waktu koleksi museum mengalami peningkatan jumlah, hal tersebut di dapat dari usaha membeli objek baru, sumbangan dari para donatur dan pihak sponsor. Selain itu Museum Kolong Tangga juga melakukan pertukaran koleksi dengan museum anak-anak lain, salah satunya adalah museum di Hungaria. Koleksi mainan di Museum Kolong Tangga bukan hanya mainan modern hasil pabrikan, tetapi juga mainan anak tempo dulu asli buatan tangan yang mengandung usur budaya, tradisi, dan mitos pada zamannya, seperti kuda-kudaan kayu, mainan motor dari kayu, rumah mainan, gasing dari dalam dan luar negeri, mainan yang terbuat dari kertas dan masih banyak yang lainnya.
Aktivitas museum
- Guiding, merupakan salah satu program yang kegiatannya adalah mengunjungi museum dengan dipandu oleh relawan. Program ini memberikan kesempatan pada anak untuk mendapatkan informasi dan cerita dari objek museum yang dipamerkan.
- Workshop, merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengeksplorasi kemampuan dan daya kreativitas anak dengan membuat dan memainkan mainan atau permainan tempo dulu. Dalam Workshop pembuatan mainan menggunakan barang-barang bekas dan bahan hasil alam yang terdapat di lingkungan sekitar.
- Majalah Kelereng, yang terbit dua bulan sekali dengan tema yang berbeda-beda. Kami mengupayakan adanya bacaan alternatif bagi anak untuk meningkatkan kemampuan literasi. Selain itu, Majalah Kelereng juga sebagai wadah bagi anak-anak untuk mempublikasikan hasil karyanya.
- Perpustakaan Burung Biru, merupakan ruang baca yang disediakan khusus untuk anak-anak. Di perpustakaan ini anak-anak dapat membaca buku, bermain, bersenandung, bercerita bersama, dan berbicara. Kegiatan Burung Biru rutin dilaksanakan setiap hari Sabtu pukul 15.00-17.00 WIB di wilayah Tirtodipuran. Kegiatan ini terbuka umum untuk anak-anak.
- Pameran Tahunan, salah satu kegiatan rutin Museum Kolong Tangga adalah pameran temporer yang mengangkat tema-tema spesifik tentang dunia mainan dan anak. Beberapa pameran yang terlaksana, diantaranya Boneka Bukan Hanya Mainan (2017), Poster (2015), Beautiful Book, Beautiful Picture (2014), dan You Cook I Eat (2012).
Referensi
- ^ "Banjir Mainan di Museum Anak Kolong Tangga". liputan6.com. Diakses tanggal 9 Mei 2017.
- ^ "Museum Anak Kolong Tangga, Berbagai Permainan Anak Tradisional Pengingat Budaya Bangsa". Wisata Yogyakarta. Diakses tanggal 9 Mei 2017.