著者ちょしゃ
Salamuddin Salamuddin, Candiki Repantu
公開こうかい
2015
出版しゅっぱんしゃ
Perdana Publishing
説明せつめい
Realita” di American Corner IAIN Sumatera Utara (sekarang UIN SU) diundanglah empat pembicara. Uniknya, keempat pembicara berasal dari empat “negara” yang berbeda, meskipun secara defakto tinggal kawasan negara yang sama, yakni Indonesia. Pasalnya, keempat pembicara itu masingmasing berasal dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Negara Islam Indonesia (NII), Republik Islam Aceh (RIA), dan Hizbut Tahrir Indonesia. Jadi, dari keempat narasumber tersebut, hanya satu narasumber yang mengakui Indonesia sebagai negaranya. Kebetulan narasumber itu adalah salah satu penulis buku ini (saudara Candiki Repantu). Adapun tiga pembicara lainnya, tidak menginginkan Indonesia dalam bentuknya yang sekarang ini sebagai negaranya, sebab ketiga pembicaranya berasal dari gerakan politik Islam kontemporer yang bercita-cita mendirikan “negara Islam” versinya masing-masing.
Terjadilah diskusi yang menarik, masing-masing pembicara mengajukan analisisnya. Tetapi, sungguh sangat disayangkan, hanya karena mengatakan harus bedakan antara “Negara Islam” dengan “Negara orang-orang Islam”, maka tuduhan anti-Islam, sesat, hingga kafir, mewarnai diskusi di kampus yang ilmiah dan islamiyah tersebut. Suatu label yang belakangan ini, sering menjadi ungkapan kaum takfirisme. Dalam sejarah Islam sepanjang 15 abad ini, belum tentu berdiri negara-negara Islam, tapi yang pasti telah berdiri negara-negara atau kerajaankerajaan orang-orang Islam. Dan tentu saja, negara orang-orang Islam belum tentu Islami.
そう引用いんようすう