(Translated by https://www.hiragana.jp/)
Daftar kata serapan dari bahasa Tionghoa dalam bahasa Indonesia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Daftar kata serapan dari bahasa Tionghoa dalam bahasa Indonesia

artikel daftar Wikimedia

Bahasa Indonesia banyak memuat kata-kata serapan dari bahasa-bahasa Tionghoa. Sebagian besar kata-kata ini diserap bukan dari bahasa Mandarin, tetapi dari bahasa Hokkien (terutama dialek Amoy dan dialek Zhangzhou), bahasa Hakka dan bahasa Kanton.[1]

Deskripsi

sunting

Kata-kata serapan ini sebagian besar berhubungan dengan dapur dan makanan. Pengaruhnya terutama sangat terasa di pulau Jawa, di mana penduduk pulau ini mengenal kuliner asal Tiongkok seperti teh, tahu, kecap, bakmi, bakso, dan soto. Kemudian kata-kata lain adalah yang spesifik berhubungan dengan budaya Tionghoa, misalkan Imlek, hongshui, shio dan sebagainya. Namun, dalam bahasa Melayu dialek Betawi yang dipertuturkan di daerah Jakarta dan sekitarnya, kata ganti pertama (gua) dan kedua (lu) berasal dari sebuah bahasa Tionghoa. Selain itu dalam menyebut kata-kata bilangan, yang tidak dimuat di daftar ini, juga banyak dipakai kata-kata Tionghoa. Bahkan kota yang berada di barat Jakarta, kota Tangerang didirikan oleh orang Tionghoa dan nama ini berasal dari sebuah bahasa Tionghoa.

Sesuatu hal yang menarik ialah bahwa beberapa perkataan berhubungan dengan sektor informal, terutama di daerah Jakarta dan sekitarnya. Ada kata-kata yang berhubungan dengan perjudian dan prostitusi. Kemungkinan kata-kata ini dipergunakan sebagai bahasa rahasia. Agak mengherankan bahwa tidak ditemukan kata-kata pinjaman yang berhubungan dengan senjata api, padahal senjata api diciptakan oleh bangsa Tionghoa.

Beberapa kata dipertentangkan atau diragukan apakah berasal dari sebuah bahasa Tionghoa atau bukan, kata-kata ini antara lain adalah singkong (bahasa Melayu: “ubi pohon”) dan sate. Ada yang menduga kata sate berasal dari bahasa Tamil. Sedangkan kata jung yang tersebat di antara Jazirah Arab sampai Laut China Selatan, bukan berasal dari sebuah bahasa Tionghoa namun dari sebuah bahasa Austronesia. Yang berasal dari bahasa Tionghoa adalah kata wangkang. Namun kata terakhir ini sebenarnya merupakan kata serapan dari bahasa Austronesia (lihat Distrik Wanhua).

Daftar

sunting
Daftar ini belum lengkap; barangsiapa yang mengetahui kata-kata lainnya silakan menambah.
  • cabo (女人にょにん) perempuan
  • cah ()
  • caisim (さいしん) sawi hijau
  • cakwe (炸粿/炸鬼) cakue
  • cangantu
  • cangbok
  • cangklong
  • capcai( ざつさい): aneka jenis sayuran
  • Capgome (じゅう暝; pinyin: shí wǔ wěi): perayaan 15 hari setelah tahun baru Imlek
  • capjiki
  • cawan (茶碗ちゃわん; pinyin: cháwǎn): alas cangkir
  • cha sio (sederhana: また烧; tradisional またしょう; pinyin chāshāo): sejenis babi panggang
  • cat
  • ceki
  • cialat
  • cici (あねあね) kakak perempuan
  • cece - kakak perempuan
  • cincai (ずい便びん) terserah
  • cincau (せんくさ) sejenis tumbuhan atau minuman
  • cincu (船主せんしゅ)
  • cingcong
  • cingge
  • ciu (さけ)
  • compoh
  • cuan - laba, keuntungan
  • cuankie, jenis makanan yang terdiri dari tahu putih/cokelat, siomay, dan baso dimakan dengan kuah.
  • cuki
  • cukong (しゅおおやけ)
  • cun (すん)
  • ciak - makan
 
Contoh sebuah dacing.
  • empek
  • encang (おもねたけ) (Om)/(Paman)
  • encing (Tante)
  • engkoh (おもね哥) adalah panggilan kakak pria
  • engkong (おもねおおやけ)(kakek)
  • haisom -(海参いりこ) teripang
  • hio (こう)
  • hioko - jenis jamur yang dapat dimakan
  • hisit - sirip ikan hiu
  • hoakiau (華僑かきょう)
  • hoki (ぶく) - beruntung
  • hongsui atau fengshui (風水ふうすい) - ilmu keharmonisan Tionghoa
  • hopeng (こうとも) - bestie/kawan baik
  • hunkue (こな粿)
  • hokkian (福建ふっけん fu jian)
  • Imlek (陰曆いんれき)
  • jintan (仁丹じんたん)
  • jok (しとね)
  • juhi (魷魚) - cumi kering
  • kamsia (感謝かんしゃ ganxie) terima kasih
  • kangkung
  • kecap (なすじる atau さけじる) - sejenis penyedap makanan
  • kacua (蟑螂) kecoa
  • kelontong (玲瓏れいろうふゆ/れい珑冬)
  • keluyuk (咕咾にく)
  • Kepo (鸡婆) - keingintahuan
  • kimlo
  • kiu-kiu - sejenis permainan domino dimana setiap pemainnya di wajibkan menjumlahkan titik yang di miliki hingga angka 9
  • klenteng
  • koa
  • koi (こい)[butuh rujukan]
  • koko (哥哥 gege)
  • Kong Hu Cu (あな夫子ふうし Kongfuzi)
  • kongcu (孔子こうし Kongzi)
  • kongkalikong (くしはかりごと)
  • kongko (講座こうざ jiang zuo)
  • kongsi (公司こうし gongsi)
  • koyo (あぶら药 kâu-yo̍k )
  • ku
  • kuaci (ふり籽 gua zi)
  • kucai (にらさい jiǔcài) - sejenis sayuran
  • kue (糕 gao)
  • kungfu (功夫いさお gongfu) - seni bela diri
  • kuntau (こぶしどう Kun-Thao)
  • kuntung
  • Kwan Im (觀音かんのん/观音)
  • kwetiau (粿條)
  • kangtaw/kangtau - objekan, peluang untuk dapatkan rezeki
  • kacung - pelayan/orang yang dimanfaatkan
  • kia-kia - jalan-jalan
  • langseng - kukusan
  • lici (荔枝)
  • lengkeng (龍眼りゅうがん)
  • letoi (ちから退すさ/ちから退すさ)
  • lihai (厲害)
  • liong (りゅう) naga
  • lokek (落錢/落钱)
  • lonceng (らんがね)
  • lontong (りゅうとおる/龙通)
  • loteng ろう / 层 = lou / Ceng - [atas] lantai / tingkat)
  • lu 你 ‘lu / lo / li’ kamu
  • lumpia (じゅんもち/润饼 (Hokkian = lun-pia ⁿ) - springroll)
  • mahyong (麻雀まーじゃん / あさしょう)
  • mi (めん> めん Hokkien mI - mie)
  • mihun (bihun) (べい)
  • misoa (麵線)
  • mua
  • mak (媽)
  • sentiong - pekuburan Tionghoa
  • shio (あやか) - ramalan Cina
  • sinci
  • sincia (dialek Hokkian untuk "xīnzhèng" (新正しんしょう) yang berarti bulan pertama yang baru)
  • sentiong (新塚にいづか) pemakaman Tionghoa.[1]
  • singkek (しんきゃく)
  • sinse () - ahli pengobatan dengan ilmu pengobatan Tiongkok; kata panggilan untuk pria terpelajar; tuan, guru.
  • siomai (燒賣しゅうまい)
  • soja (唱喏)[1]
  • sohun (ほそ)
  • suhian
  • suhu (师傅) - instruktur
  • swike (みず雞) - makanan dari daging katak
  • swipoa (sederhana さん盘; tradisional: 算盤そろばん; Pinyin: suànpán) - alat hitung, juga disebut sebagai abakus.
 
Aksara bahasa Tionghoa
  • ubi[3]
  • ungti (ぞうたい/ぞうたい)

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Silang Budaya Tiongkok-Indonesia. Kong Yuanzhi. PT Bhuana Ilmu Populer (Gramedia), 2005. Bab IV : Bahasa. ISBN 979-694-839-7
  2. ^ Munsyi, Alif Danya (2003). 9 dari 10 Kata Bahasa Indonesia Adalah Asing. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 33. ISBN 979-9023-97-1. 
  3. ^ Munsyi, Alif Danya (2005). Bahasa Menunjukkan Bangsa. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 110. ISBN 979-91-0031-3. 

Pranala luar

sunting

Sebagian kata-kata dalam halaman ini diambil dari:

  • (Prancis)(Indonesia) Pierre Labrouse, 1985, Kamus Umum Indonesia-Prancis, Paris: Association Archipel dan Jakarta: Gramedia. Kamus ini memuat etimologi kata-kata serapan dalam bahasa Indonesia.
  • (Indonesia) Jumariam, Meity T. Qodratillah, dan C. Ruddyanto, 1996, Senarai Kata Serapan dalam bahasa Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia