Kekaisaran
Kekaisaran (disebut juga Kemaharajaan atau Imperium) adalah suatu kesatuan politik raya yang mencakup wilayah geografis yang luas, membawahi banyak negara, suku, dan bangsa, yang dipersatukan dan dipimpin oleh monarki (kaisar), atau oleh suatu bentuk pemerintahan oligarki.
Bagian dari seri tentang |
Politik |
---|
Portal politik |
Bagian dari seri Politik |
Bentuk dasar dari pemerintahan |
---|
Portal Politik |
Secara geopolitik, istilah kekaisaran memiliki perbedaan penafsiran, mulai dari negara teritorial ekstrem pada sisi terkuat, hingga negara yang hanya berupa kesatuan beberapa negara kota pada sisi terlemahnya.
Etimologi
suntingIstilah Kemaharajaan dikenal pertama kali dalam sejarah dan bahasa Indonesia berasal dari pengaruh India purba, yakni bahasa Sanskerta; Maharaja, yaitu "Raja di atas Raja"; maka istilah Kemaharajaan merujuk kepada Kerajaan agung yang membawahi banyak kerajaan-kerajaan lainnya. Kemaharajaan raya seperti Sriwijaya dan Majapahit dikenal dalam sejarah Indonesia.
Istilah lain berasal dari pengaruh Eropa, yakni Imperium yang berasal dari bahasa latin yang berarti "kekuatan" atau "kewenangan". Istilah lainnya Kekaisaran yang berasal dari nama Caesar, penguasa Kekaisaran Romawi.
Secara etimologi, penggunaan istilah "imperium" menunjukkan suatu negara-bangsa terpusat yang kuat, akan tetapi dalam penggunaan yang lebih longgar juga merujuk pada perusahaan transnasional skala besar.
Struktur politik kemaharajaan dibangun dengan dua cara: (i) sebagai kemaharajaan teritorial dengan penaklukan langsung dengan kekuatan (aksi fisik langsung untuk memenuhi ambisi sang kaisar), dan (ii) sebagai kemaharajaan hegemonik yang bersifat koersif, penaklukan tak langsung melalui pengendalian kekuasaan (persepsi bahwa kaisar dapat memaksakan keinginannya). Konsep pertama memberikan kekuasaan yang lebih besar dan kendali politik langsung, akan tetapi membatasi pengembangan lebih lanjut karena menyerap kekuatan militer dalam garnisun tertentu. Konsep kedua memberikan kekuasaan yang lebih kecil dan kendali tidak langsung, tetapi memungkinkan kekuatan militer untuk melakukan ekspansi lebih lanjut.[1] Kemaharajaan teritorial (contoh: Kekaisaran Mongol, dan Kekaisaran Persia) cenderung bersifat sebuah kawasan yang meluas. Istilah kemaharajaan juga merujuk untuk kemaharajaan maritim atau thalasokrasi, (contoh: Liga Delos dan Imperium Britania) dengan struktur yang lebih longgar dan wilayah yang tersebar.
Sejarah Imperialisme
suntingKemaharajaan awal
suntingKemaharajaan Akkadia yang dipimpin Sargon Agung (abad ke-24 SM), adalah salah satu kemaharajaan raya awal. Pada abad ke-15 SM, Kerajaan Baru Mesir Kuno yang dipimpin Thutmosis III adalah kemaharajaan awal di Afrika yang mempersatukan Nubia dan negara-kota di Levant. Kemaharajaan awal yang dapat disetarakan dengan Kekaisaran Romawi adalah Kekaisaran Asiria (2000–612 SM). Salah satu kemaharajaan paling berhasil adalah Kekaisaran Persia yang luas dan multi-budaya tepatnya Kekaisaran Akhemeniyah (550–330 SM), yang menyerap Mesopotamia, Mesir, sebagian Yunani, Thrasia, dan sebagian besar Timur Tengah, Asia tengah, dan India barat laut (kini Pakistan). Kemaharajaan Maurya adalah kemaharajaan yang secara geografis sangat luas dan kuat di India kuno, dikuasai oleh Dinasti Maurya pada kurun 321 sampai 185 SM.
Periode klasik
suntingKekaisaran Romawi adalah kemaharajaan barat yang paling luas hingga periode modern. Sebelumnya kerajaan Masedonia di bawah Aleksander Agung menjadi kekaisaran luas yang membentang dari Yunani ke India barat laut. Setelah kematian Iskandar Agung, kekaisarannya terpecah menjadi empat kekaisaran yang semuanya lazim disebut Kekaisaran Helenistik.
Di timur, Kekaisaran Persia merujuk pada kekaisaran yang dibangun oleh bangsa Iran yang mencakup berbagai kurun waktu seperti periode pra-Islam sampai periode pasca-Islam. Di Asia Timur berbagai Kekaisaran langit tumbuh dan tumbang secara periodik di China diselingi masa perang saudara, dan penaklukan bangsa asing. Di India Chandragupta mengembangkan Kemaharajaan Maurya hingga ke barat laut India (kini Pakistan dan Afganistan). Demikian pula perkembangan agama Buddha di bawah pengaruh Ashoka Agung. Di China Dinasti Han menjadi salah satu kekaisaran yang berumur panjang di Asia, setelah melanjutkan Dinasti Qin yang berumur pendek, tetapi yang pertama kali mempersatukan China.
Periode pasca klasik
suntingPada abad ke-7 dunia menyaksikan kebangkitan Kekhalifahan Islam. Membentang dari Jazirah Arab menerjang Kekairasan Persia dan kekaisaran Bizantium. Penerusnya, Kekhalifahan Ummayah, memperluas penaklukannya ke Afrika Utara dan Semenanjung Iberia. Pada awal abad ke-8 Kehalifahan Islam menjadi kemaharajaan yang terbesar di muka bumi hingga akhirnya terlampaui dan ditaklukan oleh Kekaisaran Mongol pada abad ke-13. Pada abad ke-7 China menyaksikan berseminya Dinasti Tang yang maju dalam hal kebudayaan dan perdagangan, sebelum akhirnya terpecah belah pada abad ke-10 dan kembali dipersatukan oleh menjadi dinasti Song. Pada abad ke-7 pula, kepulauan Nusantara di Asia Tenggara menyaksikan kebangkitan kemaharajaan maritim Buddha Sriwijaya yang berkembang selama 600 tahun. Kemudian dilanjutkan oleh kemaharajaan Hindu-Buddha Majapahit pada kurun abad ke-13 sampai ke-15 yang berpusat di pulau Jawa. Di daratan Asia Tenggara, Kemaharajaan Khmer, yang berpusat di kota Angkor berkembang antara kurun abad ke-9 sampai ke-13.
Kekaisaran Mongol di bawah Jenghis Khan pada abad ke-13 adalah kemaharajaan teritorial terbesar dan terluas di dunia. Cucunya, Kublai Khan menjadi kaisar dan mendirikan Dinasti Yuan yang beribu kota di Beijing.
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ Ross Hassig, Mexico and the Spanish Conquest (1994), pp. 23–24, ISBN 0-582-06829-0 (pbk)
Kepustakaan
sunting- Gilpin, Robert War and Change in World Politics pp. 110–116
- Johan Galtung (1996), The Decline and Fall of Empires: A Theory of De-Development, Honolulu, diarsipkan dari versi asli ([pranala nonaktif]–Scholar search) tanggal 2007-10-13, diakses tanggal 2008-01-06 Written for the United Nations Research Institute on Development, UNRISD, Geneva.
- Lens, Sidney; Zinn, Howard (2003), The Forging of the American Empire: From the Revolution to Vietnam: A History of American Imperialism, Plkuto press, ISBN 0745321003
- Bowden, Brett (2009), The Empire of Civilization: The Evolution of an Imperial Idea, University of Chicago Press, ISBN 9780226068145
Pranala luar
sunting- Index of Colonies and Possessions
- Gavrov, Sergey Modernization of the Empire. Social and Cultural Aspects of Modernization Processes in Russia
- Mehmet Akif Okur, Rethinking Empire After 9/11: Towards A New Ontological Image of World Order, Perceptions, Journal of International Affairs, Volume XII, Winter 2007, pp.61-93 Diarsipkan 2011-07-28 di Wayback Machine.