Teosofi
Teosofi adalah filsafat keagamaan[1] yang dibentuk di Amerika Serikat pada tahun 1875 oleh pendatang Rusia Helena Blavatsky. Teosofi merupakan pandangan bahwa semua agama merupakan upaya Occult Brotherhood agar manusia dapat mencapai kesempurnaan, sehingga setiap agama mempunyai kepingan kebenaran. Ajaran teosofi dituangkan ke dalam tulisan-tulisan Blavatsky. Kepercayaan ini dianggap sebagai salah satu bentuk Esoterisme Barat oleh para ahli agama. Filsafatnya terinspirasi dari filsuf-filsuf kuno Eropa dan agama-agama Asia seperti Hindu dan Buddha.
Helena Petrovna Blavatsky (1831–1891), Henry Steel Olcott (1832–1907), dan William Quan Judge (1851–1896), mendirikan Masyarakat Teosofi di New York City pada tahun 1875.
Seperti yang telah diajarkan oleh Blavatsky, teosofi memandang bahwa terdapat para ahli spiritual kuno dan rahasia yang berpusat di Tibet (walaupun mereka dapat ditemui di berbagai belahan dunia). Para ahli ini dianggap telah memupuk kebijaksanaan dan kekuatan paranormal, dan para penganut teosofi percaya bahwa merekalah yang memulai pergerakan teosofi modern dengan memberikan pengajaran kepada Blavatsky. Mereka mencoba memulihkan kembali pengetahuan agama-agama kuno. Namun, para penganut teosofi tidak menganggap kepercayaan mereka sebagai "agama". Mereka berkhotbah mengenai keberadaan sesuatu yang Absolut yang tunggal dan ilahi. Alam semesta dianggap sebagai refleksi Absolut dari luar. Teosofi mengajarkan bahwa tujuan kehidupan manusia adalah pembebasan secara spiritual dan manusia akan mengalami reinkarnasi setelah meninggal sesuai dengan karma mereka.
Catatan kaki
suntingPranala luar
sunting- The Theosophical Network - Worldwide
- Early Theosophical Publications Online
- Online library, including works of G. de Purucker, H.P. Blavatsky and introductory manuals
- Theosophical Society - North America
- Theosophical Society in Southern Africa
- Theosophy Library Online
- Theosophical History
- Blavatsky Study Center-Blavatsky Archives
- Brazilian Society of Eubiose, with theosophical articles and reflections from Brazil