Anaks
Anaks, juga dieja wanaks (bahasa Yunani Mikenai: 𐀷𐀙𐀏, translit. wa-na-ka; bahasa Yunani Kuno: ϝάναξ, translit. wánaks; bahasa Yunani: ἄ
Anaks dalam wiracarita Homeros
suntingEtimologi
suntingKata anaks diturunkan dari pemenggalan kata wanakt- (nominativus: *ϝάνακτς, genitivus: ϝάνακτος), dan muncul dalam bahasa Yunani Mikenai yang ditulis memakai aksara Linear B sebagai 𐀷𐀙𐀏, wa-na-ka,[1] dab bentuk femininnya sebagai 𐀷𐀙𐀭, wa-na-sa[3] (bentuk baru: ἄνασσα, ánassa). Digamma ϝ dilafalkan sebagai /w/ dan dihilangkan sangat awal, bahkan sebelum abjad Fenisia diperkenalkan ke bangsa Yunani (sekitar abad ke-8 SM).
Gelar ini kemungkinan berkerabat dengan vanij dalam bahasa Sanskerta, berarti "pedagang", tetapi dalam kitab Rgweda pernah sekali tercantum sebagai gelar Indra. Apabila benar, maka kedua kata tersebut kemungkinan diturunkan dari bahasa Proto-Indo-Eropa *wen-aǵ-, berarti "pembawa rampasan". Namun, Robert Beekes berpendapat tidak ada etimologi IE yang meyakinkan dan istilah tersebut mungkin berasal dari substratum Pra-Yunani.
Rujukan dalam wiracarita
suntingKata Anaks dalam Ilias merujuk ke Agamemnon (ἄ
Kata ini ditemukan sebagai elemen dalam nama-nama seperti Hipponax ("raja kuda"), Anaxagoras ("raja agora"), Pleistoanax ("raja khalayak"), Anaximander ("raja lahan"), Anaximenes ("raja abadi"), Astyanax ("raja tinggi", "penguasa kota"), Anaktoria ("[wanita] bangsawan"), Ifiánassa ("ratu perkasa"), dan banyak lainnya. Bentuk jamak kuno dari Ánakes (Ἄνακες, berarti "raja-raja") adalah rujukan umum untuk Dioskuroi, yang kuilnya biasanya disebut Anakeion (Ἀνάκειον) dan upacara perayaan dan keagamaan tahunan bernama Anákeia (Ἀνάκεια).
Kata ánax dan ánassa kadang-kadang digunakan dalam bahasa Yunani Modern sebagai penghormatan kepada keluarga kerajaan, sedangkan kata anáktoro[n] dan turunannya biasanya merujuk ke istana dan pemerintahannya.
Wanaks dalam Mikenai
suntingSelama Zaman Perunggu di pesisir Laut Tengah, masyarakat peradaban Mikenai dikenal dengan pembangunan istana dan pemukiman bertembok. Wanaks dalam kelas sosial Mikenai secara umum diterima berfungsi sebagai raja, meskipun dengan berbagai peran yang juga merentang di luar fungsi pemerintahan.[6] Istilah wanaks diyakini akhirnya berubah menjadi istilah anaks dalam bahasa Yunani Homeros, setelah sempat tidak digunakan lagi berabad-abad sejak jatuhnya Peradaban Mikenai pada keruntuhan Zaman Perunggu Akhir.[7] Istilah dalam bahasa Yunani untuk yang berkaitan dengan raja kemudian berganti menjadi basileus, yang diyakini pernah digunakan pada zaman Peradaban Mikenai untuk setingkat di bawah raja (kepala suku dan pemimpin lokal).[7][8]
Peran
suntingKegunaan awal gelar wanaks kemungkinan berasal dari akar kata dalam bahasa-bahasa Indo-Eropa awal yang merujuk ke "pejuang" atau sebagai peran kepemimpinan, kemudian maknanya bergeser ke beberapa jabatan pemerintahan di zaman Mikenai.[9] Wanaks pada zaman Mikenai merupakan gelar tertinggi, memimpin pemerintahan negara terpusat dengan perhimpunan kelas sosial yang sangat mapan. Maka secara hierarkis setara dengan raja, dan karena itu sebagian besar tugas wanaks terkait dengan tugas pemerintahan, peperangan, persekutuan, ekonomi, dan agama.
Referensi
suntingCatatan kaki
sunting- ^ a b ἄ
ν α ξ . Liddell, Henry George; Scott, Robert; A Greek–English Lexicon at the Perseus Project. - ^ Beekes, Robert (2010) [2009]. "S.v. ἄ
ν α ξ ". Etymological Dictionary of Greek. 1. With the assistance of Lucien van Beek. Leiden, Boston: Brill. hlm. 98–99. ISBN 9789004174184. - ^ "The Linear B word wa-na-sa". Palaeolexicon. Word study tool of ancient languages.
- ^ "The Linear B word wa-na-ka-te-ro". Palaeolexicon. Word study tool of ancient languages.
- ^ ἀνάκτορον in Liddell and Scott.
- ^ Duhoux, Yves (2008). A Companion to Linear B: Mycenaean Greek texts and their World Volume 1. Peeters.
- ^ a b Grottanelli, Cristiano (2005). Encyclopedia of Religion: Kingship in the Ancient Mediterranean World. Gale. hlm. 5165–5166.
- ^ Deger-Jalkotzy, Sigrid (2006). Ancient Greece: From the Mycenaean Palaces to the Age of Homer. Edinburgh University Press. ISBN 9780748627295.
- ^ Willms, Lothar (2010). "On the IE Etymology of Greek (w)anax". Glotta. 86: 232–271. ISSN 0017-1298.
Daftar pustaka
sunting- Haskell, Halford W. (2004). "Wanax to Wanax: Regional Trade Patterns in Mycenaean Crete". Hesperia. 33 (Supplements): 151–60. JSTOR 1354067.
- Hooker, James T. (1979). "The Wanax in Linear B Texts". Kadmos. 18 (2): 100–111. doi:10.1515/kadm.1979.18.2.100. ISSN 0022-7498.
- Kilian, Klaus (1988). "The Emergence of Wanax Ideology in the Mycenaean Palaces". Oxford Journal of Archaeology. 7 (3): 291–302. doi:10.1111/j.1468-0092.1988.tb00182.x.
- Palaima, Thomas G. (1995). "The Nature of the Mycenaean Wanax: Non-Indo-European Origins and Priestly Functions". Dalam Rehak, Paul. The Role of the Ruler in the Prehistoric Aegean. Aegaeum. 11. Liège: Univ., Histoire de l'Art et Archéologie de la Grèce Antique. hlm. 119–139. ISBN 90-429-2411-X.
- Schon, Robert (2011). "Redistribution in Aegean Palatial Societies. By Appointment to His Majesty the Wanax: Value-Added Goods and Redistribution in Mycenaean Palatial Economies". American Journal of Archaeology. 115 (2): 219–27. doi:10.3764/aja.115.2.0219.
- Willms, Lothar (2010). "On the IE Etymology of Greek (w)anax". Glotta. 86: 232–271. JSTOR 41219890.
- Yamagata, Naoko (1997). "ἄ
ν α ξ and βασιλεύς in Homer". Classical Quarterly. 47 (1): 1–14. doi:10.1093/cq/47.1.1. ISSN 0009-8388.