Peternakan sapi
Peternakan sapi merupakan jenis peternakan dengan ternak berupa sapi.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Awal dimulainya penjinakan sapi belum diketahui secara pasti oleh para ahli.[1]
Jenis
[sunting | sunting sumber]Peternakan sapi perah
[sunting | sunting sumber]Peternakan sapi perah menghasilkan komoditas utama berupa produk susu.[2] Produksi susu pada sapi perah dipengaruhi oleh kondisi reproduksinya. Adanya gangguan pada reproduksi sapi perah akan membuat produksi susu juga terganggu.[3] Proses pengelolaan peternakan sapi perah berlangsung setiap hari sepanjang tahun.[4]
Pemilihan jenis sapi ternak
[sunting | sunting sumber]Pemilihan jenis sapi ternak harus sesuai dengan kondisi mikroklimat dari lingkungan peternakan.[5]
Sapi perah
[sunting | sunting sumber]Sapi perah dapat hidup hingga usia 20 tahun. Namun produktivitas sapi perah mulai menurun seiring bertambah usianya. Karena itu, sapi perah yang mulai tidak produktif kebanyakan disembelih.[6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Sudarmono, A. S., dan Sugeng, Y. B. (2008). Sapi Potong. Jakarta: Penebar Swadaya. hlm. 5. ISBN 979-002-212-3.
- ^ Nurtini, S., dan Anggriani UM, M. (2014). Profil Peternakan Sapi Perah Rakyat di Indonesia. Gadjah Mada University Press. hlm. 5. ISBN 979-420-884-1.
- ^ Abdullah, M. A. N., Novita, C. I., dan Sari, E. M. (2019). Buku Ajar Manajemen Reproduksi Ternak Sapi. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press. hlm. 1. ISBN 978-623-7086-47-5.
- ^ Akoso, Budi Tri (2012). Budi Daya Sapi Perah Jilid 1. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair. hlm. 3. ISBN 978-602-8967-82-2.
- ^ Tim Penulis Agriflo (2012). Sapi: Dari Hulu ke Hilir dan Info Mancanegara. Agriflo. hlm. 22. ISBN 978-979-002-555-4.
- ^ Setiawan, Farel (2019). Menuai Untung dengan Beternak Sapi Perah. Jakarta Selatan: Laksana. hlm. 11. ISBN 978-602-407-592-7.