Tembok Ratapan
Tembok Ratapan atau Tembok Barat (turunan dari bahasa Ibrani: הַכּוֹתֶל הַמַּעֲרָבִי, translit. HaKotel HaMa'aravi,[1] sering disingkat sebagai Kotel atau Kosel), dikenal dalam Islam sebagai Tembok Buraq (Arab: Ḥā'iṭ al-Burāq حَائِط ٱلْبُرَاق pelafalan dalam bahasa Arab: ['ħaːʔɪtˤ albʊ'raːq]),[2] adalah tembok kapur kuno yang terdapat di Kota Lama Yerusalem.
Tembok Ratapan adalah tempat yang penting dan dianggap suci oleh orang Yahudi. Ini adalah sisa dinding Bait Suci di Yerusalem yang dibangun oleh Raja Herodes. Bait Suci itu hancur ketika orang-orang Yahudi memberontak kepada kerajaan Romawi pada tahun 70 Masehi.
Panjang tembok ini aslinya sekitar 485 meter, dan sekarang sisanya hanyalah 60 meter.
Orang Yahudi percaya bahwa tembok ini tidak ikut hancur sebab di situlah berdiam "Shekhinah" (kehadiran ilahi). Jadi, berdoa di situ sama artinya dengan berdoa kepada Tuhan.
Tembok ini dulunya dikenal hanya sebagai Tembok Barat, tetapi kini disebut "Tembok Ratapan" karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu.
Dinding ini dibagi dua dengan sebuah pagar pemisah (mechitza) untuk memisahkan laki-laki dan perempuan. Orang Yahudi Ortodoks percaya bahwa mereka tidak boleh berdoa bersama-sama dengan kaum perempuan.
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- Armstrong, Karen (April 16, 2001). "Islam's Stake". TIME. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 13, 2001. Diakses tanggal October 8, 2008.
- Barclay, James Turner (1858). "Modern Jerusalem". City of the Great King. Challen.
- Becher, Mordechai (2005). "The Land of Israel". Gateway to Judaism. Mesorah Publications. ISBN 1-4226-0030-0.
- Ben-Dov, Meir; Naor, Mordechai; Aner, Ze'ev (1983). The Western Wall. Israel: Ministry of Defence. ISBN 965-05-0055-3.
- Bleiweiss, Robert (1997). "Tear Down the Western Wall". Jewish Spectator.
- Chertoff, Mordecai S. (1975). Zionism: a basic reader. Herzl Press.
- Gonen, Rivka (2003). Contested Holiness. KTAV Publishing. ISBN 0-88125-799-0.
- Halkin, Hillel (January 12, 2001). "The Western Wall: "Western Wall" or "Wailing Wall"?". Forward. Diakses tanggal November 24, 2022.
- Idinopulos, Thomas A. (1994). Jerusalem: A History of the Holiest City as Seen Through the Struggles of Jews, Christians, and Muslims. Ivan R. Dee, Publisher. ISBN 978-1-56663-062-7.
- Lee, James W. (1863). Earthly Footsteps of the Man of Galilee. Diakses tanggal May 31, 2009.
- Mock, Steven (2011). "Theories of Nations and Nationalism". Symbols of Defeat in the Construction of National Identity. Cambridge University Press. hlm. 35. ISBN 978-1-139-50352-5.
- Peters, F. E. (1984). Jerusalem. Princeton, New Jersey: Princeton University Press. hlm. 357–359, 394–396.
- Shragai, Nadav (2014). "The "Al-Aksa Is in Danger" Libel: The History of a Lie". Jerusalem Center for Public Affairs. Diakses tanggal November 24, 2022.
- Vilnay, Zev (2003). "How the Wall was discovered". Legends of Palestine. Kessinger Publishing. ISBN 0-7661-4128-4.
- Warner, Charles Dudley (1878). "Jerusalem". In the Levant. Houghton.
- Wilson, Charles (1881). Picturesque Palestine. 1. Diakses tanggal May 31, 2009.
- The World Book Encyclopedia. World Book. 2007. ISBN 978-0-7166-0107-4.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- The political role of the Israeli Chief Rabbinate in the Temple Mount question, Yoel Cohen, from the Jewish Political Studies Review, Volume 11:1–2 (Spring 1999), accessed March 2020.
- Official website of the Western Wall Heritage Foundation
- Jewish Virtual Library: The Western Wall
- Chabad.org: The Shofar and the Wall, 1930
- Liberation of the Temple Mount and Western Wall: Historic Live Broadcast on Voice of Israel Radio, June 7th, 1967
- The Western Wall Online – online services related to the Kotel: Prayer note, Live cam, and Information
- Foto-foto
- Google Street View