Linen
Linen (ejaan alternatif: lenan) merupakan bahan yang terbuat dari serat tumbuhan flaks (Linum usitatissimum). Linen cukup sulit untuk diproduksi, tetapi serat yang dihasilkan sangat kuat, mudah menyerap air, dan kering lebih cepat daripada kain katun. Pakaian berbahan linen dianggap sangat menyegarkan dan menyejukkan di cuaca panas dan lembab. Linen sering digunakan dalam membuat pakaian ringan dan taplak meja, juga tas, handuk, celemek, saputangan, seprai dan lain-lain.
Bahan linen terbuat dari serat alami, yang berasal dari tanaman rami, lebih kuat dari kapas. Untaian rami dipintal menjadi benang yang kemudian dicampur dengan serat lainnya. Kainnya halus dan sangat adem saat disentuh. Sangat menyerap cairan dan sifatnya ringan.
Asal kata
[sunting | sunting sumber]Kata linen berasal dari kata dalam bahasa Latin untuk tumbuhan flaks, yakni linum, dan didahului kata bahasa Yunani λίνον (linon). Riwayat kata ini juga menghasilkan beberapa kata serapan lain, di antaranya:
- Lin atau lini (bahasa Indonesia) yang bararti garis, dari bahasa Belanda lijn, dari penggunaan benang linen yang menentukan garis lurus
- Lingerie, dari bahasa Perancis, awalnya digunakan untuk menyebut celana dalam yang terbuat dari linen
- Linoleum, lapisan lantai yang terbuat dari minyak biji flaks dan bahan-bahan lainnya
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Rami merupakan salah satu tumbuhan yang sudah dibudidayakan dan digunakan oleh manusia. Pakaian dari linen sudah dibuat setidaknya 6.000 tahun yang lalu di Mesir Kuno dan Mesopotamia. Hal ini menjadikan linen sebagai salah satu serat dan pakaian tertua yang digunakan oleh manusia, di samping wol dan rami. Linen dan rami merupakan tanaman serat penting di Eropa selama beberapa waktu. Di Mesir kuno, linen populer sebagai bahan pembalut mumi.
Referensi
[sunting | sunting sumber]^ "Kain Linen: Kelebihan, Jenis, dan Harga 2023". MC Texstyle. Diakses tanggal 2022-11-30