An-Nawawi
Imam Nawawi | |
---|---|
Kun-yah | Abu Zakaria |
Nama | Yahya |
Nisbah | an-Nawawi ad-Dimasyqi |
Kebangsaan | Arab Syam |
Zaman | Abad ke-7 Hijriyah |
Jabatan | Madrasah Ashrafiyyah |
Minat utama | Fikih · Hadits |
Karya yang terkenal | Arba’in Nawawi · Riyadhush Shalihin · Al-Minhaj syarh Shahih Muslim |
Alma mater | Madrasah Rawahiyyah |
Al-Imam al-Allamah Abu Zakaria Muhyi ad-Din Yahya bin Syaraf bin Muri bin Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jam'ah bin Hizam an-Nawawi ad-Dimasyqi (الإمام العلامة أبو زكريا محي الدين يحيى بن شرف ابن حسن بن حسين بن محمد بن جمعة بن حزام النووي الدمشقي),[1] atau lebih dikenal sebagai Imam Nawawi, adalah salah seorang ulama besar mazhab Syafi'i. Ia lahir di desa Nawa, dekat kota Damaskus, pada tahun 631 H dan wafat pada tahun 24 Rajab 676 H. Kedua tempat tersebut kemudian menjadi nisbat nama dia, an-Nawawi ad-Dimasyqi. Ia adalah seorang pemikir muslim di bidang fiqih dan hadits.
Imam Nawawi pindah ke Damaskus pada tahun 649 H dan tinggal di distrik Rawahibiyah. Di tempat ini dia belajar dan sanggup menghafal kitab at-Tanbih hanya dalam waktu empat setengah bulan. Kemudian dia menghafal kitab al-Muhadzdzabb pada bulan-bulan yang tersisa dari tahun tersebut, di bawah bimbingan Syaikh Kamal Ibnu Ahmad.
Semasa hidupnya dia selalu menyibukkan diri dengan menuntut ilmu, menulis kitab, menyebarkan ilmu, ibadah, wirid, puasa, dzikir, sabar atas terpaan badai kehidupan. Pakaian dia adalah kain kasar, sementara serban dia berwarna hitam dan berukuran kecil. Imam al-Suyuti menyebutkan bahwa Imam Nawawi adalah salah satu dari wali Allah (orang suci). [2]
Guru-guru Imam Nawawi
[sunting | sunting sumber]Sang Imam belajar pada guru-guru yang amat terkenal seperti Abdul Aziz bin Muhammad Al-Ashari, Zainuddin bin Abdud Daim, Imaduddin bin Abdul Karim Al-Harastani, Zainuddin Abul Baqa, Khalid bin Yusuf Al-Maqdisi An-Nabalusi dan Jamaluddin Ibn Ash-Shairafi, Taqiyuddin bin Abul Yusri, Syamsuddin bin Abu Umar. Dia belajar fiqih hadits (pemahaman hadits) pada asy-Syaikh al-Muhaqqiq Abu Ishaq Ibrahim bin Isa Al-Muradi Al-Andalusi. Kemudian belajar fiqh pada Al-Kamal Ishaq bin Ahmad bin usman Al-Maghribi Al-Maqdisi, Syamsuddin Abdurrahman bin Nuh dan Izzuddin Al-Arbili serta guru-guru lainnya. Imam Nawawi juga belajar kepada Imam Jamaluddin Malik, pengarang buku gramatika bernuansa puisi yang terkenal yaitu Alfiyah.[3]
Murid-murid Imam Nawawi
[sunting | sunting sumber]Tidak sedikit ulama yang datang untuk belajar ke Iman Nawawi. Di antara mereka adalah al-Khatib Shadruddin Sulaiman al-Ja’fari, Syihabuddin al-Arbadi, Shihabuddin bin Ja’wan, Alauddin al-Athar dan yang meriwayatkan hadits darinya Ibnu Abil Fath, Al-Mazi dan lainnya.
Karya
[sunting | sunting sumber]Imam Nawawi meninggalkan banyak karya ilmiah yang terkenal. Jumlahnya sekitar empat puluh kitab, diantaranya: Dalam bidang hadits:
- Al-Arba'in An-Nawawiyah (الأربعين النووية), kumpulan 40 -tepatnya 42- hadits penting.[4]
- Riyadhus Shalihin (رياض الصالحين),[5] kumpulan hadits mengenai etika, sikap dan tingkah laku yang saat ini banyak digunakan di dunia Islam.
- Al-Minhaj (Syarah Shahih Muslim), (شرح صحيح مسلم), penjelasan kitab Shahih Muslim bin al-Hajjaj.[6]
- At-Taqrib wat Taysir fi Ma’rifat Sunan Al-Basyirin Nadzir. (التقريب والتيسير لمعرفة سنن البشير النذير), pengantar studi hadits.
Dalam bidang fiqih:
- Minhaj ath-Thalibin (منهاج الطالبين وعمدة المفتين في فقه الإمام الشافعي).
- Raudhatuth Thalibin,
- Al-Majmu` Syarhul Muhadzdzab (المجموع شرح المهذب), panduan hukum Islam yang lengkap.
- Matn al-Idhah fil-Manasik (متن الإيضاح في المناسك), membahas tentang haji.
Dalam bidang bahasa:
- Tahdzibul Asma’ wal Lughat.
Dalam bidang akhlak:
- At-Tibyan fi Adab Hamalah al-Quran (التبيان في آداب حملة القرآن).
- Bustanul Arifin,
- Al-Adzkar (الأذكار المنتخبة من كلام سيد الأبرار), kumpulan doa Rasulullah.[7]
Dan lain-lain:
- Tahdzib al-Asma (تهذيب الأسماء).
- Ma Tamas Ilaihi Hajah al-Qari li Shahih al-Bukhari (ما تمس إليه حاجة القاري لصـحيح البـخاري).
- Tahrir al-Tanbih (تحرير التنبيه).
- Adab al-Fatwa wa al-Mufti wa al-Mustafti (آداب الفتوى والمفتي والمستفتي).
- At-Tarkhis bi al-Qiyam (الترخيص بالقيام لذوي الفضل والمزية من أهل الإسلام).
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ al-Suyuti, Abd ar-Rahman (1988). al-Minhaj al-Sawi fi Tarjamah al-Imam an-Nawawi. Beirut: Dar Ibn Hazm. hlm. 25.
- ^ al-Suyuti, Abd ar-Rahman (1988). al-Minhaj al-Sawi fi Tarjamah al-Imam an-Nawawi. Beirut: Dar Ibn Hazm. hlm. 25.
- ^ al-Suyuti, Abd ar-Rahman (1988). al-Minhaj al-Sawi fi Tarjamah al-Imam an-Nawawi. Beirut: Dar Ibn Hazm. hlm. 38.
- ^ (Arab) An-Nawawi. Al-Arba'in an-Nawawiyah (pranala unduhan Diarsipkan 2007-04-06 di Wayback Machine.).
- ^ (Inggris) -----. Riyad as-Salihin (The Meadows of the Righteous).
- ^ (Arab) -----. Syarh Shahih Muslim Diarsipkan 2007-05-09 di Wayback Machine..
- ^ (Arab) -----. Al-Adzkar (pranala unduhan, unduhan 1.64 MB).