Anteridium
Anteridium atau anterida (jamak: anteridia) adalah struktur organ reproduksi jantan yang bersifat haploid[1]. Struktur tersebut di dalamnya memproduksi gamet yang disebut anterozoid atau sperma. Anteridium terdapat pada fase gametofit dalam sebuah siklus hidup seperti pada bryophyta, paku-pakuan, serta pada Psilotopsida. Beberapa alga dan fungi, seperti misalnya ascomycota dan Oomycetes, juga memiliki anteridia dalam tahap reproduksinya.
Anteridium biasanya terdiri atas sel-sel steril dan jaringan spermatogen (seksual). Sel steril tersebut bisa berupa sel-sel yang menyelimuti jaringan spermatogen, baik itu sebagai pelindung maupun sebagai struktur penyangga. Di dalam spermatogen akan dihasilan spermatid melalui proses mitosis. Pada bryophyta, anteridium terletak dibagian ujung struktur penyangga yang disebut anteridiofor. Fungsi anteridiofor selain sebagai penyangga, juga memudahkan penyebaran sel-sel gamet untuk proses reproduksi.
Umumnya pada gymnospermae dan semua angiospermae, gametofit jantan berevolusi menjadi serbuk sari dan anteridianya menjadi sel tunggal terletak dalam serbuk sari. Ketika terjadi polinasi, serbuk sari akan berkecambah dan akan menghantarkan sel di dalamnya yang membelah menjadi dua gamet menuju sel telur dalam ovari.
Pasangan anteridium adalah arkegonium yang merupakan organ reproduksi betina.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Pandangan diperbesar dari anteridia yang sedang berkembang pada Hypnum cupressiforme -
"Bunga lumut": Setiap tunas memiliki sekelompok antera, yaitu, androecium.
-
Sperma lumut hati Marchantia polymorpha diproduksi di permukaan atas anteridiofor.
Bacaan lanjutan
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) C.Michael Hogan. 2010. Fern. Encyclopedia of Earth. National council for Science and the Environment. Washington, DC
- ^ Parker, Sybil, P (1984). McGraw-Hill Dictionary of Biology. McGraw-Hill Company.