Bandarharjo, Semarang Utara, Semarang
Bandarharjo | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kota | Semarang |
Kecamatan | Semarang Utara |
Kodepos | 50175 |
Kode Kemendagri | 33.74.02.1001 |
Kode BPS | 3374120008 |
Luas | 3,43 km² |
Jumlah penduduk | - |
Kepadatan | - |
Bandarharjo merupakan sebuah nama kelurahan di wilayah kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Letaknya berbatasan dengan Kelurahan Tanjung Mas di sebelah timur, Dadapsari dan Kuningan di sebelah selatan, Panggung Lor di sebelah barat, dan Laut Jawa di sebelah utara.
Bandarharjo adalah lokasi dari Kalibaru, sebuah sungai yang menjadi titik awal perkembangan Pelabuhan Tanjung Emas. Sungai tersebut sudah digunakan sejak abad ke-17, ketika pelabuhan Semarang saat itu masih berada di daerah Simongan.[1] Di tepi pantai Bandarharjo, terdapat Mercusuar Willem III, dibangun pada tahun 1879 dan dinamai untuk mengenang Willem III dari Belanda, yang dimasukkan dalam daftar cagar budaya Semarang.[2] Sementara itu, wilayah selatan Bandarharjo, termasuk Menara Syahbandar dan Rumah Pompa, membentuk kawasan Kota Lama Semarang.[3][4] Jembatan Berok, yang menghubungkan Bandarharjo dengan Dadapsari, dahulu melambangkan pemisah antara kawasan elite Kota Lama dengan pemukiman pribumi yang terpusat di Kauman.[5]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ "Kali Baru, Bagian Sejarah Kota Semarang". Suara Merdeka. 29 September 2017.
- ^ "Mercusuar Willem III, Saksi Sejarah Kota Niaga Semarang". Kompasiana. 14 Juni 2022.
- ^ "Menara Syahbandar Sleko, Pengawas Jalur Perdagangan di Kota Semarang". Kompas. 12 Juni 2024.
- ^ "Pembangunan Museum Kota Lama dan Rumah Pompa Berok Rampung, Pemkot Semarang Siapkan Konten". Tribun Jateng. 4 Januari 2021.
- ^ "Mengenal Jembatan Berok di Semarang, Simbol Pembatas Si Kaya & Si Miskin". Solopos Jateng. 13 September 2023.