Kepausan Franka
Dari tahun 756 hingga 857, Kepausan bergeser dari orbit Kekaisaran Bizantium ke orbit raja-raja kaum Franka. Pepin si Pendek (memerintah 751–768), Karolus Agung (memerintah 768–814) (rekan penguasa dengan saudaranya Carloman I hingga 771), dan Louis yang Saleh (r. 814–840) memiliki pengaruh yang cukup besar dalam pemilihan dan administrasi Paus. "Sumbangan Pepin" (756) meratifikasi periode baru pemerintahan kepausan di Italia tengah, yang kemudian dikenal sebagai Negara Kepausan.
Pergeseran ini diprakarsai oleh Lombardia menaklukkan Eksarkat Ravenna dari Bizantium, diperkuat oleh kemenangan Franka atas Lombard, dan diakhiri dengan fragmentasi Kerajaan Frank menjadi Francia Barat, Franka Tengah, dan Franka Timur. Lothair I terus memerintah Franka Tengah yang mencakup sebagian besar semenanjung Italia, dari tahun 843 hingga 855.
Periode ini adalah "masa kritis dalam transformasi Roma dari ibu kota kuno menjadi keuskupan yang kuat menjadi ibu kota negara baru."[1] Periode ini ditandai dengan "pertempuran antara Franka, Lombardia dan Roma untuk menguasai semenanjung Italia dan otoritas tertinggi dalam Susunan Kristen."[2]