Lanau
Lanau[1] (bahasa Inggris: silt) adalah tanah atau butiran penyusun tanah/batuan yang berukuran di antara pasir dan lempung. Lanau dapat membentuk endapan yang mengapung di permukaan air maupun yang tenggelam.
Beberapa pustaka berbahasa Indonesia menyebut objek ini sebagai debu.
Pembentukan
[sunting | sunting sumber]Lanau biasanya terbentuk dari pecahnya kristal kuarsa berukuran pasir.[2] Pemecahan secara alami melibatkan pelapukan batuan[3] dan regolit secara kimiawi maupun pelapukan secara fisik melalui embun beku (frost)[4] dan haloclasty[5] Proses utama melibatkan abrasi, baik padat (oleh gletser), cair (pengendapan sungai), maupun oleh angin.[6] Di wilayah-wilayah setengah kering produksi lanau biasanya cukup tinggi. Lanau yang terbentuk secara glasial (oleh gletser) dalam bahasa Inggris kadang-kadang disebut sebagai rock flour ("bubuk batu") atau stone dust ("debu batu"). Secara komposisi mineral, lanau tersusun dari kuarsa dan felspar.
Kriteria ukuran butiran
[sunting | sunting sumber]Kriteria menurut Skala Udden-Wentworth, ukuran partikel lanau berada di antara 3,9 sampai 62,5
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ (Indonesia) Arti kata lanau dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
- ^ Moss, A J (1975). "Sand and silt grains: Predetermination of their formation and properties by microfractures in quartz". Australian Journal of Earth Sciences. 22 (4): 485–495. doi:10.1080/00167617508728913.
- ^ Nahon, D (1982). "Origin of siltstones:glacial grinding versus weathering". Sedimentology. 29: 25–35. doi:10.1111/j.1365-3091.1982.tb01706.x.
- ^ Lautridou, J P (1982). "Experimental frost shattering: 15 years of research at the Centre de Geomorphologie du CNRS". Progress in Physical Geography. 6: 215–232. doi:10.1177/030913338200600202.
- ^ Goudie, A S (1995). "The nature and pattern of debris liberated by salt weathering: a laboratory study". Earth Surface Processes and Landforms. 9: 95–98. doi:10.1002/esp.3290090112.
- ^ Wright, J S (1998). "Mechanisms of loess-sized quartz silt production and their relative effectiveness: laboratory simulations". Geomorphology. 23: 15–34. doi:10.1016/S0169-555X(97)00084-6.
- ^ "Particle Size (618.43)". National Soil Survey Handbook Part 618 (42-55) Soil Properties and Qualities. United States Department of Agriculture - Natural Resource Conservation Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-05-27. Diakses tanggal 2006-05-31.