Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Hari Ini Potensi Kejar 6.821, Cek Saham Pilihan saat Rupiah Melemah

IHSG pada Kamis (20/6/2024) dipengaruhi fluktuasi rupiah, tetapi ada sejumlah rekomendasi saham pilihan.
Investor memantau saham LQ45 di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Investor memantau saham LQ45 di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (20/6/2024) dipengaruhi fluktuasi rupiah. Ada sejumlah rekomendasi saham pilihan.

CEO Yugen Bersinar Wiliam Surya Wijaya menyampaikan bahwa pasca melalui pekan pendek, pola pergerakan IHSG terlihat masih berada dalam rentang konsolidasi wajarnya. Menurutnya IHSG masih terpengaruh oleh besarnya arus capital outflow yang tercatat selama bulan Juni yang turut memberikan sentimen tersendiri bagi pergerakan IHSG.

“Selain daripada itu fluktuasi nilai tukar Rupiah dan harga komoditas masih menjadi faktor utama yang mempengaruhi pola gerak IHSG hingga saat ini, hari ini IHSG masih berpotensi terkonsolidasi,” ujarnya dalam publikasi riset.

Hari ini IHSG diprediksi cenderung bergerak pada rentang 6.698–6.821. Rekomendasi saham pilihannya adalah ASII, TLKM, AKRA, SMGR, BBNI, BSDE, BMRI, LSIP.

Sementara itu, pada perdagangan Rabu (19/6/20240 IHSG kembali melemah 0,12% atau 7,90 poin setelah sebelumnya pasar bursa libur Hari Raya Idul Adha. Pasar dibuka pada level 6.734,830, bergerak pada rentang 6.698,85–6.791,53, dan ditutup pada level 6.726,92.

Beberapa saham perusahaan masih menunjukan perdagangan positif, atau masuk dalam daftar saham top gainers. Posisi pertama ada saham emiten yang bergerak di bidang bioteknologi pertanian, yaitu PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (BTEK) yang berhasil naik 100,00% ke posisi Rp2 per saham.

Selain itu ada saham emiten konstruksi, yaitu PT Totalindo Eka Persada Tbk. (TOPS) yang berhasil naik 100,00% ke posisi Rp2 per saham. Pada posisi selanjutnya ada saham perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi bangunan terafiliasi dengan Astra Group, yaitu PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) yang juga berhasil naik 34,78% ke posisi Rp93 per saham.

Selanjutnya ada saham PT Koka Indonesia Tbk. (KOKA) yang juga terpantau naik 30,65% ke posisi Rp81 per saham. Di posisi kelima ada saham perusahaan yang bergerak di bidang properti, yaitu PT Makmur Berkah Amanda Tbk. (AMAN) yang berhasil naik 25,88% ke posisi Rp107 per saham.

Selain itu beberapa investor asing masih tertarik pada saham saham perusahaan ternama dalam melakukan aksi beli dan berinvestasi. Berikut adalah penjelasannya.

Diposisi pertama saham yang menjadi favorit investor asing dalam membeli saham adalah saham perusahaan jasa layanan telekomunikasi ternama di Indonesia, yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan nilai beli bersih Rp54,0 miliar. Saham emiten BUMN ini berhasil naik 4,04% atau 110 poin ke posisi Rp2.830 per saham.

Di posisi berikutnya ada saham perusahaan yang bergerak di bidang industri petrokimia, perdagangan serta angkutan dan jasa, yaitu PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) dengan nilai beli bersih Rp38,8 miliar. Saham milik konglomerat Prajogo Pangestu ini berhasil naik 1,17% atau 100 poin ke posisi Rp8.675 per saham.

Selanjutnya adalah saham perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan tembaga dan emas, yaitu PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) dengan nilai beli bersih Rp34,2 miliar. Namun sayangnya saham perusahaan ini melemah 0,83% atau 100 poin ke posisi Rp12.000 per saham.

Lalu pada posisi keempat ada saham perusahaan pembiayaan di Indonesia PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) dengan nilai beli bersih Rp23,0 miliar. Saham perusahaan ini naik 4,32% atau 35 poin ke posisi Rp845 per saham.

Posisi kelima adalah saham emiten perunggasan, yaitu PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dengan nilai beli bersih Rp11,2 miliar. Saham perusahaan ini juga berhasil naik 7,36% atau 95 poin ke posisi Rp1.385 per saham. (Fasya Kalak Muhammad)

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper