Jakarta (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI untuk meningkatkan sistem "command center" dalam rangka penanganan dan menghadapi bencana alam serta situasi darurat supaya lebih cepat.

"Pastinya harus di-'upgrade' dan kami minta BPBD melaporkan apa saja yang harus bisa kami lakukan," kata Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, pembaharuan sistem "command center" milik BPBD juga harus dilakukan secepatnya. Hal itu dilakukan untuk membantu menghadapi peristiwa bencana serta aduan masyarakat dengan cepat dan tanggap.

Selain itu, BPBD juga diimbau berkoordinasi secara maksimal dengan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk memastikan penanganan bencana alam dan situasi darurat bisa lebih cepat.

Baca juga: Kebakaran masih dominasi bencana di DKI Jakarta
Baca juga: Fesdikgana untuk tingkatkan pengetahuan kebencanaan bagi pelajar


Ia melanjutkan bahwa koordinasi dengan SKPD lain juga diperlukan untuk merinci apa saja kebutuhan demi meningkatkan kualitas penanganan bencana, termasuk memperkuat koneksi informasi melalui "command center" dengan seluruh dinas.

“Ada beberapa yang masih belum memadai. Kalau dilihat kondisi terkini kurang bisa memenuhi syarat. Jadi memenuhi syarat standar sudah, tapi kecepatan masih ketinggalan dengan yang lain,” ujar Mujiyono saat meninjau Kantor BPBD DKI.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengakui perlu koordinasi dengan sejumlah instansi seperti Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik), Jakarta Smart City (JSC) hingga Dinas Sumber Daya Air (SDA).

Baca juga: BPBD Jaksel hibahkan perahu karet untuk kelurahan rawan bencana
Baca juga: Pembangunan Waduk Kamal Jakbar masih proses pembebasan lahan


Menurut dia, ketika koordinasi baik pasti memudahkan pengumpulan data serta integrasi "Dashboard National Command Center" yang ada pada masing-masing instansi.

"Kalau kita punya sistem terintegrasi dengan seluruh dinas, bisa mempercepat pelayanan kepada publik. Saya rasa kita sudah saatnya mengupgrade 'command center', 'call center' dan pola penanganan operasional di lapangan,” kata Isnawa.

Ia berharap peningkatan sistem teknologi "command center" dengan terintegrasi bersama dinas terkait dapat menjadikan Jakarta kota yang tangguh bencana.

"Kita usulkan di tahun 2025, tapi tentunya kita akan minta pendampingan dari inspektorat, Dinas Kominfo dan Dinas lainnya. Kami ingin bikin support system untuk mitigasi bencana," ujarnya.
Baca juga: Cegah banjir, Pemkot Jaktim bangun waduk baru di Bambu Apus ​​​​​​​

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024