Ratusan Jemaah Haji Meninggal di Tengah Kondisi Panas Ekstrem Arab Saudi
Kamis, 20 Juni 2024 | 05:56 WIBJakarta, Beritasatu.com - Ratusan orang meninggal selama ibadah haji tahun ini di Arab Saudi karena suhu tinggi yang ekstrem. Dilaporkan AP, Kamis (20/6/2024), cuaca panas ekstrem yang terjadi di semua wilayah Arab Saudi termasuk di situs-situs suci Islam jadi masalah yang sangat besar buat para jemaah haji.
Di dunia maya, beredar laporan jumlah jemaah yang meninggal selama 5 hari pelaksanaan haji. Jumlahnya diperkirakan mencapai 550 orang. AP meyakini nama-nama yang ada dalam daftar tersebut tampak asli.
"Arab Saudi belum mengomentari jumlah korban tewas akibat panas selama ibadah haji. Namun, ratusan orang telah mengantre di Kompleks Darurat di lingkungan Al-Muaisem di Mekah, mencoba mendapatkan informasi tentang anggota keluarga mereka yang hilang," sebut AP.
Kematian bukanlah hal yang tidak biasa di haji. Besarnya jumlah jemaah yang berangkat haji meningkatkan persentase kematian yang terjadi selama ibadah tersebut dilakukan.
Belum lagi banyak jemaah haji datang dari berbagai negara berpenghasilan rendah. Alhasil, mereka datang ke Arab SAudi tanpa mendapat dukungan kesehatan yang baik.
"Banyak dari mereka yang hampir tidak mendapatkan perawatan kesehatan sebelum haji," menurut sebuah artikel di edisi April Journal of Infection and Public Health.
Penyakit menular dapat menyebar di antara kerumunan yang berkumpul, banyak dari mereka yang menabung sepanjang hidup mereka untuk ibadah haji dan bisa jadi sudah tua dengan kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya, kata artikel tersebut.
Namun, jumlah korban tewas tahun ini menunjukkan ada sesuatu yang menyebabkan angka kematian meningkat. Beberapa negara sudah mengatakan beberapa jemaah mereka meninggal karena panas yang melanda situs-situs suci di Makkah.
Khalid Bashir Bazaz, seorang jemaah asal India, berbicara di dekat Masjidil Haram pada hari Rabu (19/6/2024), mengatakan bahwa dia melihat banyak orang pingsan ke tanah tak sadarkan diri selama Haji tahun ini.
Diketahui, menurut Pusat Meteorologi Nasional Saudi suhu pada hari Selasa (18/6/2024) mencapai 47 derajat Celsius di Makkah. Beberapa orang pingsan saat mencoba melakukan lempar jamrah simbolis.
Diyakini, perubahan iklim bisa membuat risiko ibadah haji lebih besar. Sebuah studi tahun 2019 oleh para ahli di Institut Teknologi Massachusetts menemukan bahwa bahkan jika dunia belum berhasil mengurangi dampak terburuk dari perubahan iklim, ibadah haji akan diadakan dalam suhu yang melebihi ambang batas bahaya ekstrem dari tahun 2047 hingga 2052, dan dari 2079 hingga 2086.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Rano Karno Sebut Bakal Menjadikan Festival Kostum Prioritas
Jika Terpilih, Pramono Anung Akan Jadi Gubernur bagi Semua Agama
4
B-FILES
TNI dan Perkembangan Lingkungan Strategis
Andi Muh DarlisKesaktian Pancasila dan Kontribusi Banser Menjaga Persatuan
Dr Muchamad Sidik SisdiyantoMPOX: Tantangan Baru dalam Kesehatan Global di Indonesia dan Asia Tenggara
Raymond R. Tjandrawinata