8 Dampak Negatif Poligami pada Keluarga
Jumat, 21 Juni 2024 | 22:21 WIBJakarta, Beritasatu.com - Belakangan nama Baim Wong kembali menjadi perbincangan publik dan media. Aktor sekaligus YouTuber ternama ini, bersama istrinya, Paula Verhoeven, biasanya tampil kompak dan harmonis di berbagai kesempatan.
Namun, mereka jarang terlihat bersama lagi. Hal ini menimbulkan berbagai spekulasi dan pertanyaan di kalangan para penggemar serta netizen yang mengikuti kehidupan pasangan selebritas tersebut.
Spekulasi semakin memanas setelah muncul kabar Baim Wong sempat membuat pernyataan kontroversial tentang poligami. Dalam sebuah kesempatan, Baim secara terbuka mengungkapkan keinginannya untuk berpoligami, yang mengejutkan banyak pihak, termasuk ibu dari Paula.
Pernyataan ini tidak hanya menjadi bahan perbincangan di media, tetapi juga memicu reaksi keras dari mertuanya. Dikabarkan mertuanya tidak setuju dengan ide tersebut dan langsung menegur Baim. Namun, apa dampak negatif dari poligami? Berikut ini penjelasannya, dikutip dari Bmc Pregnancy Child Birth, Jumat (21/6/2024).
1. Ketidakadilan dan diskriminasi
Poligami kerap menimbulkan ketidakadilan, terutama terhadap perempuan. Dalam beberapa kasus, istri selalu menjadi korban perlakuan yang tidak setara dan adil, baik dalam hal perhatian, kasih sayang, serta tidak adilnya pembagian ekonomi.
2. Kesehatan mental dan emosional
Poligami tentunya memberikan beberapa efek yang bisa menimbulkan stres, kecemburuan, dan ketidakamanan emosi antara pasangan. Dengan adanya hal ini tentu saja bisa mengakibatkan masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan, terutama pada istri yang merasa tidak diutamakan atau diabaikan.
3. Konflik dalam keluarga
Poligami dapat memicu konflik dan persaingan antaristri dan anak-anak. Ketegangan dalam rumah tangga ini bisa menyebabkan pertengkaran yang berkepanjangan dan merusak keharmonisan keluarga.
4. Masalah keuangan
Memiliki lebih dari satu istri dan banyak anak dapat menimbulkan beban keuangan yang besar. Pemenuhan kebutuhan dasar , seperti makanan, pendidikan, dan kesehatan menjadi lebih sulit dipenuhi, yang bisa menyebabkan penurunan kualitas hidup keluarga.
5. Pengabaian anak
Dalam keluarga poligami, anak-anak mungkin tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang cukup dari orang tua. Pengabaian ini bisa berdampak buruk pada perkembangan psikologis dan emosional mereka, serta prestasi akademis.
6. Kesehatan fisik
Risiko penularan penyakit menular seksual (PMS) dalam hubungan poligami karena adanya beberapa pasangan seksual. Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik seluruh anggota keluarga.
7. Pelanggaran hak asasi manusia
Poligami dapat dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia, terutama hak perempuan untuk mendapatkan perlakuan yang setara dan hak anak untuk tumbuh dalam lingkungan keluarga yang stabil dan mendukung.
8. Stigma sosial
Masyarakat yang tidak mendukung atau mempraktikkan poligami, keluarga poligami mungkin menghadapi stigma dan diskriminasi sosial. Hal ini bisa memengaruhi reputasi dan interaksi sosial mereka, baik dalam lingkungan kerja, sekolah, maupun komunitas.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Debat Perdana Pilgub Jawa Tengah Digelar 26 Oktober
Konflik Vadel & Nikita, Razman Arif Terseret
1
Jangan Terlewat, Simak Jadwal dan Tema Debat Pilgub Jakarta 2024
B-FILES
TNI dan Perkembangan Lingkungan Strategis
Andi Muh DarlisKesaktian Pancasila dan Kontribusi Banser Menjaga Persatuan
Dr Muchamad Sidik SisdiyantoMPOX: Tantangan Baru dalam Kesehatan Global di Indonesia dan Asia Tenggara
Raymond R. Tjandrawinata