KOMPAS.com - Sejumlah orangtua siswa protes ke pihak Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/7/2024).
Para orangtua kesal karena anak mereka dicoret dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), padahal sudah membayar jutaan rupiah ke oknum pegawai SMPN 3 Citeureup berinisial D.
Baca juga: Dijanjikan Lolos PPDB, Puluhan Orangtua di Bogor Protes ke Sekolah karena Diskualifikasi
Adapun D menjanjikan ke para orangtua bahwa anak mereka bisa lolos PPDB dengan syarat memberikan sejumlah uang.
Baca juga: Orangtua di Solo Keluhkan Akun PPDB SMP Diduga Digunakan Orang Lain, Disdik: Sudah Kita Selesaikan
"Kita himpun informasi bahwa mereka membayar Rp 2,5 juta hingga Rp 3 juta, sekitaran itu. Mereka dijanjikan nama anak mereka akan masuk PPDB," kata Kepala Kepolisian Sektor Citeureup Komisaris Polisi, Victor G Hamonangan, saat dihubungi, Kamis (11/7/2024).
Victor mengatakan, dari total 396 murid yang daftar ulang, 59 siswa tidak lolos PPDB atau didiskualifikasi karena zonasinya tidak sesuai dengan alamat yang ada di Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).
Kini, polisi menunggu laporan dari para orangtua yang merasa dirugikan.
"Kita terbuka agar mereka membuat laporan. Pokoknya dari korban yang merasa dirugikan," kata Victor.
Sebelumnya diberitakan, beredar di media sosial video yang memperlihatkan para orangtua siswa di Bogor, Jawa Barat, protes karena anak mereka tidak lolos PPDB.
Para orangtua siswa ini merasa ditipu karena dijanjikan anak mereka akan lolos PPDB jalur zonasi dengan membayar sejumlah uang. (Penulis: Afdhalul Ikhsan|Editor:Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.