Jenang kapal
Keterangan umum | |
---|---|
Bagian | Departemen pelayanan |
Dibawahi | Nakhoda |
Berlisensi | Ya |
Tugas | Mengelola uang dan memesan pasokan kapal |
Persyaratan | Pelatihan administrasi dan logistik |
Dinas jaga | |
Petugas jaga | Tidak |
Jenang kapal adalah awak kapal yang terutama bertanggung jawab mengelola uang. Pada kapal niaga modern, jenang kapal adalah perwira kapal yang bertanggung jawab atas semua administrasi (termasuk kargo kapal & manifes penumpang) dan pasokan. Biasanya koki kepala dan pelayan kepala juga bertanggung jawab kepada jenang kapal.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Jenang kapal adalah jabatan bintara tinggi di Angkatan Laut Britania Raya mulai awal abad ke-14 hingga tahun 1852. Pengembangan sistem bintara tinggi dimulai pada tahun 1040, saat lima pelabuhan di Inggris mulai melengkapi kapal perang untuk Edward sang Pengaku sebagai imbalan atas keistimewaan tertentu. Mereka juga melengkapi awak kapal, yang perwiranya meliputi nakhoda, bosun, tukang kayu, dan koki. Kemudian perwira tersebut "dijamin" oleh Kantor Angkatan Laut. Jenang kapal tidak mendapat gaji, tetapi mendapat sebagian dari laba yang dihasilkan oleh kerjanya.[1] Jenang kapal pun ikut berlayar dan menjadi perwira angkatan laut. Jenang kapal tetap berada di kapal saat berlabuh, dan bertugas sebagai pengawas perbaikan.[2]
Jenang kapal juga bertanggung jawab atas makanan, minuman, pakaian, tempat tidur, dan lampu.[2] Jenang kapal biasanya akan meminta komisi sebesar 5% dari pemasok, dan akan menagih biaya tertentu kepada awak kapal yang mengkonsumsi pasokan tersebut. Jenang kapal tidak bertugas membayar pasokan, tetapi ia harus mencatatnya, karena awak kapal harus membayar semua pasokan yang mereka konsumsi. Pembayaran tersebut dilakukan dengan memotong gaji awak kapal. Jenang kapal membeli apapun (kecuali makanan dan minuman) secara kredit, sehingga dapat disebut sebagai pedagang di atas kapal. Selain tugas resminya, jenang kapal biasanya juga bertugas sebagai pedagang barang mewah di atas kapal, seperti tembakau, dan menjadi bank bagi awak kapal.
Sebagai hasilnya, jenang kapal beresiko merugi dan dimasukkan ke dalam penjara pengutang. Sebaliknya, awak kapal biasanya juga menuduh jenang kapal mengambil laba yang terlalu besar dari pasokan yang ia tawarkan. Ada juga jenang kapal yang memalsukan nota pembelian, untuk dapat memotong gaji dari awak kapal "siluman". Sehingga akhirnya rutin diadakan inspeksi, untuk mengkonfirmasi siapa saja yang bekerja di atas kapal.[1] Walaupun tidak mendapat gaji, jabatan jenang kapal sangat diminati, karena dapat memperoleh laba yang cukup besar.
Pada kapal penumpang modern, jenang kapal telah berevolusi menjadi perwira yang menangani administrasi umum, penagihan, penukaran mata uang, dan kebutuhan kapal lain yang terkait dengan uang.
Pesawat terbang
[sunting | sunting sumber]Pada maskapai penerbangan modern, jabatan jenang kapal setara dengan manajer kabin (kepala pramugari). Manajer kabin bertugas mengawasi pramugari dengan memastikan penumpang aman dan nyaman. Manajer kabin harus mengisi laporan dan memastikan bahwa semua prosedur keamanan telah diikuti.
Catatan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Royal Navy Customs and Traditions
- ^ a b Naval Historical Center (2005-07-20). "Why is the Colonel Called "Kernal"? The Origin of the Ranks and Rank Insignia Now Used by the United States Armed Forces". United States Navy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1998-07-03. Diakses tanggal 2007-05-26.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Armstrong, William E. (1966). Purser's Handbook. New York: Cornell Maritime Press.
- Hill, Charles E. (1941). Purser's Manual and Marine Store-Keeping. New York: Cornell Maritime Press
- Perry, Hobart S. (1931). Ship Management and Operation. New York: Simmons Boardman Publishing.
- Rodger, N. A. M. (1986). The Wooden World: An Anatomy of the Georgian Navy. Annapolis, Md.: Naval Institute Press. hlm. 87–98. ISBN 0-87021-987-1. OCLC 14409071.