Kuniaki Koiso
Kuniaki Koiso | |
---|---|
Perdana Menteri Jepang | |
Masa jabatan 22 Juli 1944 – 7 April 1945 | |
Penguasa monarki | Shōwa |
Gubernur Jenderal Korea | |
Masa jabatan 15 Juni 1942 – 22 Juli 1944 | |
Penguasa monarki | Shōwa |
Informasi pribadi | |
Lahir | Utsunomiya, Japan | 22 Maret 1880
Meninggal | 3 November 1950 Tokyo, Japan | (umur 70)
Makam | Kuburan Aoyama, Tokyo |
Partai politik | Independen |
Afiliasi politik lainnya | Sakurakai |
Almamater | Tentara Kekaisaran Jepang Akademi Kuliah Perang Tentara |
Profesi | Jendral |
Tanda tangan | |
Penghargaan | |
Sunting kotak info • L • B |
Kuniaki Koiso (
Koiso dilahirkan di Prefektur Tochigi pada 1880. Seorang prajurit karier, Koiso lulus dari Akademi Ketentaraan Jepang pada 1900 dan meneruskan mengikuti Perguruan Tinggi Perang bangsa. Akhirnya ia mencapai pangkat jenderal. Karier Koiso berkembang pesat antara 1920-an dan 1930-an, saat ia memegang berbagai posisi militer terkemuka dan pemerintahan. Posisi-posisi itu termasuk Ketua Biro Mobilisasi Materiil pada Kementrian Perang (1929-1930), Kepala Biro Urusan Militer pada Kementrian Perang (1930-1931), Wakil Menteri Perang (1932), Kepala Ketentaraan Kwantung dalam menduduki Manchuria (1932-1934), dan Menteri Luar Negeri (1939, 1940). Koiso ialah Gubernur-Jendral Korea antara 1942 sampai 1944, di mana ia mendapat nama julukan “Macan Korea” untuk kekasaran administrasinya.
Pada 1944, dengan kejatuhan pemerintahan Hideki Tojo, Koiso dipilih sebagai PM baru Jepang meski mengalami perjuangan kuat dari pejabat tentara senior. Selama masa pemerintahannya, angkatan Jepang menghadapi banyak kekalahan di tangan Militer AS. Untuk mempertahankan pengaruh Jepang di antara penduduk negeri-negeri yang dikuasainya, dalam pidatonya tanggal 7 September 1944 ia memberikan janji kemerdekaan di kemudian hari. Buat saat itu, Koiso dianggap menciptakan perdamaian dengan Sekutu, tetapi ia tak bisa menemukan solusi yang akan menenteramkan militer Jepang atau Amerika. Meninggalkan dengan pilihan sedikit namun untuk melanjutkan usaha perang, akhirnya Koiso mencoba memperpanjang kekuasaannya pada ketentaraan dengan mencoba mengambil kedudukan Menteri Perang, tetapi gagal sebab ia terdapat pada daftar jenderal yang tak aktif.
Akhirnya Koiso berhenti pada 1945 saat Pasukan AS mencaplok Okinawa. Setelah perang, ia ditangkap Sekutu dan diadili Pengadilan Militer Internasional untuk Timur Jauh buat kejahatan perang. Ia dihukum penjara seumur hidup. Koiso meninggal pada 1950 saat menjalani hukuman.
Didahului oleh: Hideki Tojo |
Perdana Menteri Jepang 1944–1945 |
Dilanjutkan oleh: Kantaro Suzuki |