Indra (fisiologi)
Indra[1] atau indera (bentuk tidak baku) merupakan sistem fisiologi dalam tubuh manusia untuk mengenali, merasakan, dan menanggap terhadap serangkaian rangsangan secara fisik. Saat suatu indra mengenali atau merasakan sesuatu, indra akan mengumpulkan informasi untuk memberikan daya cerap dan tanggapan terhadap apa yang diketahui. Kemampuan indra untuk merasakan sesuatu ini sangat penting dalam menjalankan hampir seluruh aspek kognitif, perilaku, dan pikiran dalam tubuh manusia.[2] Misalnya, seseorang yang melalui indranya melihat teko air yang mengeluarkan uap, akan mempersepsikan bahwa air yang dipanaskan telah mendidih dan karena itu teko air tidak boleh dipegang dengan tangan secara langsung karena akan menjadi sangat panas.
Secara turun-temurun, manusia dikatakan memiliki lima macam indra yang berfungsi sebagai alat sensor. Dalam bahasa Sanskerta, istilah ini disebut panca budi indriya dan dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai pancaindra yaitu alat pembantu untuk melihat (mata), alat pembantu untuk mengecap (lidah), alat pembantu untuk membau (hidung), alat pembantu untuk mendengar (telinga), dan alat pembantu untuk merasakan (kulit/indra peraba). Namun, tubuh manusia juga memiliki beberapa indra lain yang bekerja melalui organ internal, seperti kemampuan untuk mengenali rasa lapar/haus, kemampuan untuk berjalan dengan seimbang (sistem vestibular), kemampuan untuk mengenal ruang (orientasi spasial), posisi tubuh, rasa sakit, dan sebagainya.
Sistem indra manusia
[sunting | sunting sumber]Alat indra manusia juga disebut dengan pancaindra, karena alat indra manusia terdiri dari lima, yakni indera penglihatan (mata), indra pendengar (telinga), indra pembau (hidung), indra pengecap (lidah), dan indra peraba (kulit).[3]
Indra penglihatan
[sunting | sunting sumber]Indra penglihatan pada manusia adalah mata. Indra penglihatan disebut juga fotoreseptor, karena mata sangat peka terhadap rangsangan cahaya. Mata merupakan organ indra khusus yang mampu menerima gambar visual. Selanjutnya gambar visual tersebut dibawa ke otak.[3]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "KBBI Daring". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diakses tanggal 20 Oktober 2020.
- ^ Wolfe, Jeremy; Kluender, Keith; Levi, Dennis (2012). Sensation & perception (edisi ke-3rd). Sinauer Associates. hlm. 7. ISBN 978-0-87893-572-7.
- ^ a b Welianto, Ari (ed.). "5 Macam Indera Manusia dan Fungsinya". Kompas.com. Diakses tanggal 2021-02-28.