Tiga Kerajaan Korea
Tiga Kerajaan Korea | |
Nama Korea | |
---|---|
Hunminjeongeum | |
Hanja | |
Alih Aksara | Samguk-sidae |
McCune–Reischauer | Samguk-sidae |
Nama lain | |
Hunminjeongeum | |
Hanja | |
Alih Aksara | Samguk-sigi |
McCune–Reischauer | Samguk-sigi |
Tiga Kerajaan Korea (Bahasa Korea: 삼국시대; Hanja:
Tiga kerajaan menduduki seluruh Semenanjung Korea dan sekitar setengah dari Manchuria, yang terletak di Tiongkok dan Rusia saat ini.[1] Kerajaan Baekje dan Silla mendominasi bagian selatan Semenanjung Korea dan Tamna (Pulau Jeju), sedangkan Goguryeo menguasai Semenanjung Liaodong, Manchuria, dan bagian utara Semenanjung Korea. Baekje dan Goguryeo berbagi mitos pendiri yang kemungkinan berasal dari Buyeo.[2]
Pada abad ke-7 ketika bersekutu dengan Tiongkok di bawah dinasti Tang, Silla menyatukan Semenanjung Korea untuk pertama kalinya dalam sejarah Korea yang membentuk identitas nasional persatuan Korea untuk pertama kalinya. Setelah jatuhnya Baekje dan Goguryeo, dinasti Tang membentuk pemerintahan militer jangka pendek untuk mengelola sebagian semenanjung Korea. Namun, sebagai akibat dari Perang Silla-Tang (≈670–676), pasukan Silla mengusir tentara protektorat dari semenanjung pada tahun 676. Periode ini dikenal sebagai Silla Bersatu atau Silla Selanjutnya (668-935).
Selanjutnya, Go dari Balhae, mantan jendral Goguryeo, mendirikan Balhae di bekas wilayah Goguryeo setelah mengalahkan dinasti Tang pada pertempuran Tianmeling.
Periode sebelum pengembangan kerajaan secaa penuh terkadang disebut periode Proto-Tiga Kerajaan.
Sumber paling utama untuk periode ini termasuk Samguk sagi dan Samguk yusa dalam bahasa Korea dan bagian "Barbarian Timur" (
Nama-nama
[sunting | sunting sumber]Sejak abad ke-7, nama "Samhan" identik dengan Tiga Kerajaan Korea. Kata "Han" dalam nama Kekaisaran Korea Raya, Daehan Jeguk, dan Republik Korea (Korea Selatan), Daehan Minguk atau Hanguk menjadi referensi dari Tiga Kerajaan Korea.[3][4]
Berdasarkan Samsuk sagi dan Samsuk yusa, Silla menerapkan kebijakan nasional "Unifikasi Samhan" (삼한일통;
Di Tiongkok, Tiga Kerajaan Korea secara kolektif disebut Samhan sejak awal abad ke-7.[5] Penggunaan nama Samhan untuk menunjukkan Tiga Kerajaan Korea tersebar luas di dinasti Tang.[6] Goguryeo secara bergantian disebut Mahan oleh dinasti Tang yang dibuktikan oleh dokumen Tang yang menyebut jenderal Goguryeo sebagai "pemimpin Mahan" (마한추장;
Nama "Tiga Kerajaan" digunakan dalam judul-judul sejarah Korea Samguk sagi (abad ke-12) dan Samguk yusa (abad ke-13), dan tidak boleh dikacaukan dengan Tiga Kerajaan Cina.
Bagian dari seri mengenai |
||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sejarah Korea | ||||||||
Prasejarah | ||||||||
Kuno | ||||||||
|
||||||||
Proto Tiga Kerajaan | ||||||||
Tiga Kerajaan | ||||||||
|
||||||||
Zaman Negara Utara-Selatan | ||||||||
|
||||||||
Tiga Kerajaan Akhir | ||||||||
|
||||||||
Zaman dinasti bersatu | ||||||||
|
||||||||
Zaman penjajahan | ||||||||
|
||||||||
Pembagian Korea | ||||||||
|
||||||||
Berdasarkan topik | ||||||||
Linimasa | ||||||||
Portal Korea | ||||||||
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kotkin, Stephen; Wolff, David (2015-03-04). Rediscovering Russia in Asia: Siberia and the Russian Far East: Siberia and the Russian Far East (dalam bahasa Inggris). Routledge. ISBN 9781317461296.
- ^ The National Folk Museum of Korea (South Korea) (2014). Encyclopedia of Korean Folk Literature: Encyclopedia of Korean Folklore and Traditional Culture Vol. III (dalam bahasa Inggris). 길잡이미디어. hlm. 41. ISBN 9788928900848.
- ^ a b c d e f g 이기환 (30 August 2017). "[이기환의 흔적의 역사]국호논쟁의 전말…대한민국이냐 고려공화국이냐". 경향신문 (dalam bahasa Korea). The Kyunghyang Shinmun. Diakses tanggal 2 Juli 2018.
- ^ a b c d 이덕일. "[이덕일 사랑] 대~한민국". 조선닷컴 (dalam bahasa Korea). Chosun Ilbo. Diakses tanggal 2 Juli 2018.
- ^ a b c "고현묘지명(
高 玄 墓誌 銘 )". 한국금석문 종합영상정보시스템. National Research Institute of Cultural Heritage. Diakses tanggal 10 September 2018. - ^ a b Deok-young, Kwon (2014). "An inquiry into the name of Three Kingdom(
三 國 ) inscribed on the epitaph of T'ang(唐 ) period". The Journal of Korean Ancient History (dalam bahasa Korea). 75: 105–137. ISSN 1226-6213. Diakses tanggal 2 Juli 2018.