Mirin
Mirin (
Mirin sebagai minuman keras
[sunting | sunting sumber]Mirin diminum di Jepang sebagai campuran Shirozake yang diminum pada perayaan Hina Matsuri atau campuran sake yang diminum pada tradisi toso mendoakan keselamatan pada hari pertama tahun baru. Di Jepang, mirin merupakan minuman keras sama halnya seperti bir atau wiski yang dikenakan pajak minuman keras dan pembuatannya juga memerlukan izin khusus.[butuh rujukan] Sampai tahun 1996, mirin hanya bisa dibeli di toko yang mempunyai izin menjual minuman keras, tetapi sekarang boleh dijual di mana saja dan penjual hanya memerlukan izin menjual mirin secara eceran.[butuh rujukan]
Mirin-fū (みりん
Pembuatan mirin
[sunting | sunting sumber]Beras ketan dikukus dan dicampur dengan ragi, lalu ditambah semacam arak yang disebut shōchū atau semacam alkohol yang membantu proses peragian, lalu didiamkan selama 60 hari. Sesudah peragian selesai, bahan-bahan diperas dan disaring. Enzim emilase yang dikandung oleh ragi mengubah karbohidrat dalam beras menjadi gula, sedangkan asam suksinat dan asam amino memberi rasa "dalam" pada mirin. Kadar alkohol ditekan oleh ragi sehingga kadar gula yang tersisa pada mirin lebih tinggi dibandingkan sake.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Asal-usulnya mirin adalah minuman keras mahal dengan rasa manis yang sering diminum pada zaman Edo sebelum orang Jepang meminum jenis sake seperti yang diminum sekarang ini.[butuh rujukan]
Ada beberapa pendapat tentang asal usul mirin yang semuanya tidak dapat dibuktikan kebenarannya:[butuh rujukan]
- Mirin berasal dari minuman keras dengan rasa manis asal Tiongkok disebut meirin yang diperkenalkan di Jepang pada zaman Sengoku.
- Mirin sudah ada sejak zaman dulu di Jepang, asalnya dari sake berasa manis yang ditambah minuman keras hasil fermentasi yang disebut shōchū supaya tidak lekas busuk.
Penggunaan kata mirin pertama kali ditemukan dalam buku catatan harian Komai-nikki yang ditulis pada tahun 1593, sedangkan cara pembuatan mirin ditemukan dalam Honchō shokkan yang ditulis pada tahun 1695.
Penggunaan mirin sebagai saus makanan yang dipanggang (kabayaki) baru dimulai sejak pertengahan zaman Edo.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Media, Kompas Cyber (2021-09-12). "Mengenal Mirin, Bumbu Masak Khas Jepang untuk Menyedapkan Hidangan". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-12-27.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) List of Halal Food in Japan provided by Islamic Association of Nagoya Diarsipkan 2006-06-01 di Wayback Machine. Peringatan haram